cerita tentang hobi bermain sepak bola

Contohcerita: Anak-anak kelas 2 sedang bermain sepak bola di lapangan. Saat bermain, Beni tidak sengaja menjegal Edo. Sehingga, Edo terjatuh. Saat itu, Beni langsung meminta maaf kepada Edo. Namun Edo tidak bisa melanjutkan permainan. Dia harus dibawa ke dokter. Kata dokter kaki Edo hanya terkilir, dalam beberapa hari kakinya akan sembuh. Sayapernah direkrut bermain bersama Persikabo Bogor akan tetapi ayah saya tidak mengijinkan saya untuk terus melanjutkan karir saya. Karena menjadi pemain sepak bola di Indonesia tidak terlalu jelas ke depannya setelah pensiun. Dan di sisi lain saya ingin menjadi seorang penerbang makanya saya lebih memilih kuliah. Sekian cerita tentang hobi saya. Dimana dirinya terkenal sebagai pemain yang enggan . Buku ayo bermain sepak bola teknik dasar dan panduan bermain. Pemain persebaya dan timnas indonesia, hansamu yama. Bagi saya bermain sepak bola adalah . Hobi Sepakbola 10 Potret Rizky Kinos Di Lapangan Hijau from cdn.idntimes.com. Saat itu, semua saudara saya memang memiliki hobi bermain Sayajuga mempunyai hobi iaitu bermain bola sepak. Ramai orang mempunyai hobi sendiri. ٢٩ جمادى الأولى ١٤٤٠ هـ. Sebelum melukis, saya gambarkan dahulu rupa pantai yang hendak dilukis berdasarkan pengamatan saya ketika pergi melancong. Sebelum melukis, saya gambarkan dahulu rupa pantai yang hendak dilukis berdasarkan . Bukanhanya sekadar bermain, beberapa pesepak bola di bawah ini bahkan rela menghabiskan dana jutaan dollar untuk membangun tim esport. Kecintaan Lionel Messi kepada dunia sepak bola bukan hanya di dunia nyata namun juga di dunia virtual. Kalau cerita tentang gelandang Manchester United yang satu ini sedikit unik. Berbeda dengan Au Plaisir De Vous Rencontrer En Anglais. “Memangnya bisa ya main sepak bola tapi online?” ujar salah satu anak ketika diberitahu oleh salah satu pengelola di RPTRA Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Jakarta. Perkenalkan, namanya Sepak Bola Berketahanan atau Coaching for Life. Program ini merupakan kerja sama Save the Children Indonesia dengan Arsenal Foundation. Program ini mengombinasikan kegiatan latihan sepak bola dengan dengan materi ketahanan atau resiliensi dengan cara yang menarik. Saat awal situasi pandemi, pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan, salah satunya menutup lapangan sepak bola di fasilitas umum seperti di RPTRA sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Hal itu tentu berdampak besar pada aktivitas bermain anak dan perkembangan pendidikan mereka. “If opportunity does not come to you, then create it,” kata sebuah pepatah. Begitupun dengan program ini, yang mana dengan kekuatan sepak bola, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak-anak 12-17 tahun bertindak untuk dirinya sendiri melindungi dari berbagai bentuk kekerasan yang rentan mereka alami. Transformasi dilakukan. Sesi latihan sepak bola tetap bisa berjalan. Meski lapangan ditutup, sesi masih bisa dilakukan secara daring online antara pelatih coach dan anak-anak. Tantangannya adalah bagaimana menciptakan pembelajaran daring ini tidak membosankan dan membuat mereka menjadi senang. Resiliensi sesungguhnya merupakan kemampuan yang hampir serupa dengan strategi pertahanan dari serangan tim lawan ketika kita di lapangan sepak bola. Bedanya, ini dipraktikkan dalam kehidupan nyata dan di luar lapangan sepakbola. Setiap pekan, selain diberikan menu latihan sepak bola seperti teknik menggiring bola dribbling, teknik mengoper bola passing, teknik menendang bola shooting, dan teknik lain yang bisa mereka lakukan sendiri di rumah, mereka juga mendapatkan materi resiliensi seperti teknik pengenalan diri dan emosi, teknik komunikasi asertif, hubungan antar personal, mengelola konflik, dan kemampuan pengambilan keputusan. Gambar karya peserta Program Coaching for Life sebagai tugas dalam salah satu sesi daring atau online. Dalam salah satu diskusi tentang konflik yang sering terjadi di lapangan, beberapa anak bercerita tentang kejadian dijatuhkan lawan dan wasit tidak melihat pelanggara. Mereka juga menyadari bahwa konflik juga sering terjadi dengan teman sekolah mereka yang beragam karakternya. Mereka diajak untuk merefleksikan bersama apa itu hubungan damai. Dua orang anak mendefinisikan bahwa hubungan damai adalah tidak ada permusuhan atau menyakiti teman, bahkan tidak ada dendam satu sama lain. Anak-anak lain menyetujui dengan menceritakan pengalaman mereka lainnya baik secara langsung maupun lewat gambar. “Materi-materi perkembangan diri seperti resiliensi seringkali enggak menarik buat anak remaja. Tapi kalau dipadukan dengan sepak bola, mereka jadi senang. Dan ketika mereka senang, apapun yang kita berikan bisa mereka terima dengan sangat baik,” ujar salah satu coach saat menceritakan pengalamannya mengajarkan modul Sepak Bola Berketahanan pada anak-anak. Dengan pembelajaran daring, para pelatih juga mengasah kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman-teman sebaya, yang hampir tidak pernah mereka temui atau kenal sebelumnya karena keterbatasan pertemuan tatap muka selama pandemi. Pembelajaran yang baik dalam salah satu materi Sepak Bola Berketahanan adalah bagaimana mereka diajari membangun komunikasi dan hubungan mulai dari lingkungan terdekat di rumah, misalnya adik atau kakak, orang tua, atau orang dewasa lain, serta masyarakat luas agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan baik, belajar empati, serta menjaga kepercayaan yang diberikan. Hal ini kemudian diungkapkan oleh salah satu anak dalam pesan yang ingin disampaikan untuk orang-orang yang menurut mereka penting dalam lingkaran kehidupannya. “Terima kasih ayah dan ibu sudah mengurusiku dari kecil hingga besar semoga sehat selalu dan untuk sahabatku semoga sehat selalu sahabat makasih untuk selamanya sampai jumpa sahabat,” kata seorang anak. Program Coaching for Life diharapkan dapat membantu anak-anak ini mengembangkan diri dan memiliki kemampuan resiliensi yang baik. Dengan begitu, kapasitas diri mereka meningkat untuk menghadapi tantangan atau situasi yang rentan mengalami kekerasan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo nama saya Sonny, hobi dan minat saya adalah bermain sepak bola , sebelumnya saya akanmenceritakan sejarah sepak bola terlebih sepak bola cukup panjang, sepak bola telah ada sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelumMasehi. Banyak orang yang mengira olahraga sepak bola berasa dari Inggris. Namun, olahragasepak bola sebenarnya berasal dari China. Pada zaman itu, sepak bola dikenal dengan nama'Thu Chu', dan bola dibuat dari kulit binatang yang bola modern mulai berkembang di Inggris dengan menetapkan peraturan-peraturandasar dan menjadi sangat digemari oleh banyak kalangan. Pada tahun 1815, sebuahperkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dansekolah. Sepak bola modern lahir di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah danklub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan dari saat masih dijajah oleh pemerintah Hindia Belanda,muncul klub-klub sepak bola yang dibentuk oleh orang-orang Belanda. Bukan hanya itu saja,beberapa orang Tionghoa dan Arab di Hindia Belanda juga mendirikan klub. Bahkan masyarakatbumiputera juga tidak mau kalah dengan mendirikan klub sepak bola pada abad ke-20. Sejarahawal sepak bola Indonesia dimulai sengan pembentukan PSSI yang dibentuk pada tanggal 19April 1930, di akan menceritakan tumbuhnya rasa ingin saya bermain sepak bola, awal mulanya sejaksaya SD pas kelas 5 terbentuk ekskur futsal di sekolah saya. Karena tertarik saya ikut ekskurfutsal . Pada awalnya saya tidak tahu cara melakukan apa pun karena sebelum ikut akskur sayatidak tertarik kepada sepak bola. Namun setelah saya ikut eskur saya mulai tertarik terhadapsepak bola. Saya mulai menonton pertandingan sepak situ saya mulai melihat semua gerakan pemain dari cara dribble, shooting, passing,blocking dan favorite saya adalah Messi dan Cristiano Ronaldo. Awalnya sayamerasa mustahil untuk menjadi jago seperti pemain bola professional jadi saya saat ekskur atausaat bermain tidak pernah saya kelas 7 saya ikut ekskur futsal. Saat masuk ke ekskur futsal saya merasa ekskur di smpsangatlah berbeda jika dibandingkan dengan kelas sd. Di SMP jauh lebih serius dibandingkan SD. Namun saya merasa lebih nyaman bermain bola di SMP dibandingan di SD walaupun di SMPjauh lebih serius. Saat di kelas 7 saya masih kurang mengendalikan waktu bermain dengan waktu belajar. Jadinilai saya pas kelas 7 turun dan orang tua juga menasehati. Hingga lama kelamaan saya jugabisa membagi waktu dengan lebih baik, tanpa disangka. Saya terkejut saat orang tua dan Kakakbilang bahwa saya tumbuh lebih covid masuk ke Indonesia saya diharuskan untuk pjj, bukan hanya itu banyak ekskur ygjuga ditutup, salah satunya adalah ekskur futsal. Selama covid saya blm pernah bermain Tahun kemudian setelah covid sudah mulai mereda , saya juga mulai meninggalkansepak bola , karena saya sudah tidak punya rasa yang sama yang saya miliki pas SD dan jugasudah waktunya untuk saya menjadi seorang remaja yang bisa memikirkan dan memilih halapa yang harus diutamakan dan saya juga harus memikirkan akan masa depan harus tau bahwa tingkah laku anda akan menentukan masa depan mu, mungkin diantarakalian ada yg hobi bermain game atau yang lain, bukan masalah namun anda juga harus bisamembagi waktu dan tidak kecanduan pada suatu hal dan melupakan yg laiinya, yang terpentingadalah bisa membagi waktu dan tau mana yang harus diutamakan terlebih dahulu. Lihat Diary Selengkapnya Cerpen Karangan RizalKategori Cerpen Persahabatan Lolos moderasi pada 19 March 2016 Sewaktu masih SMP, aku dan teman-temanku suka bermain sepak bola. Kami bermain pada sore hari, saat matahari tidak terlalu panas. Kadang jika sudah tidak ada aktivitas di rumah, kami akan bermain lebih awal dan berhenti saat adzan maghrib berkumandang. Kami mencintai sepak bola, hal ini bisa dilihat saat kami bermain semuanya pasti memakai kostum tim kesayangan dan meniru gaya pemain yang diidolakan. Tapi sayangnya, kami tidak bermain di lapangan. Hal ini disebabkan karena pemerintah setempat, sudah menggusur lapangan kami untuk dijadikan lahan bandara. Hingga suatu sore, Fikri temanku yang baru pulang sekolah menawari kami untuk bermain di pekarangan samping rumahnya. “Mending main di rumahku aja!” kata Fikri. “Emang boleh?” tanya Rais penasaran. Aku dan teman-teman yang lain, menatap ke arah Fikri dengan penuh harap. Fikri diam sebentar, berpikir tentang resiko yang akan terjadi. Lalu dengan aksen inggrisnya yang absurd, dia menjawab, “Of course man, move on!” suasana hening. Kepalaku mendadak pusing, Rais terbatuk-batuk dan yang lain tertawa. Fikri bertanya dengan wajah heran. “Kalian kenapa? Ada yang salah?” Aku yang kesal pun menjawab, “Ya iyalah. Bukan move on tapi come on!” “Ya, maksud aku juga begitu!” tandas Fikri. Hari itu, kami bermain dengan penuh semangat. Seusai bermain, Fikri mengeluarkan 2 botol air dingin lengkap dengan sepiring pisang goreng yang dibuat oleh ibunya. Seminggu berlalu begitu cepat, kami bertemu lagi dengan masalah tempat. Kali ini, pekarangan rumah Fikri dijadikan tempat parkir oleh karyawan bandara. Ayah Fikri pun menjelaskan padaku dan teman-teman agar tidak berkecil hati. Akhirnya, kami memilih untuk tidak bermain dulu sampai kami menemukan tempat bermain yang baru. Rasa jenuh dengan aktivitas yang ada di rumah, membuatku dan teman-teman, mulai mencari cara untuk bermain. Terlebih Rais, yang baru saja membeli sepatu baru, sudah tidak sabar untuk mencobanya. Saat pulang sekolah, aku bertemu dengan Ipul dan Amat. Kami pulang bersama-sama dan berjanji akan bermain sore itu. Sampainya di gang kompleks, kami bertiga bersilang jalan dan pulang ke rumah masing-masing. Sore harinya, Rais datang dan menungguku di depan rumah. Saat aku ke luar, Rais menyambutku, “Hallo Rizal, bagaimana penampilanku? Sudah mirip Messi bukan?” sembari menggoyangkan kakinya. Aku tahu, dia sengaja menanyakan hal itu agar aku memuji sepatu barunya. Dengan ikhlas aku menjawab. “Kamu lebih mirip Tessy, hahaha!” “Terima kasih untuk pujiannya!” jawab Rais dengan wajah kecewa. Aku dan Rais bergegas menuju ke warung bu Minah, tempat kami biasa berkumpul. Satu per satu dari kami mulai berdatangan, diskusi pun dimulai. “Jadi kita main di mana hari ini?” kata Riat membuka pembicaraan. Kami mulai berpikir mencari solusi untuk tempat yang baru. “Aku punya ide!” cetus Iwan ditengah keheningan kami. “Gimana kalau kita mainnya di bandara aja!” “Apa? Di bandara? kalau pesawat turun terus kita ketabrak gimana?” kata Rais dengan kesal. “Itu kalau mainnya di landasan, maksud aku kita main di dalam bandara. Aku lihat di situ ada lahan kosong, dekat lapangan tenis!” lanjut Iwan menegaskan. “Aku setuju, aku pernah lihat banyak pula orang sering jogging di situ, bagus kali tempatnya, aman!” sambung Parman dengan logat bataknya yang kental. Tanpa membuang waktu, kami segera pergi ke tempat yang dimaksud. Setelah puas bermain, kami duduk dekat trotoar menghadap ke arah landasan. Rais kembali membuat sensasi, “Sepatuku ini punya kelebihan!” katanya padaku. “Mana buktinya?” “Lihat ya, aku akan mengitari jalan ini dalam waktu 1 menit,” kata Rais sambil bersiap. Bagiku dan teman-teman, cepat atau tidak Rais berlari bukan masalah. Yang jadi kekhawatiran kami adalah, jalanan bandara sangat sensitif. Rais berlari sambil bersorak kegirangan, dia terlihat seperti badut sirkus yang kelaparan. Aku dan teman-teman pun tidak ketinggalan untuk menyemangati. Akhirnya malapetaka terjadi, Rais kehilangan keseimbangan saat sepatunya menginjak pasir, yang berada di sisi jalan. Hal ini membuat Rais tersungkur dengan tampan di atas trotoar jalan. Lututnya luka, wajahnya penuh dengan pasir, dan kami tertawa. “Hahaha makanya jangan sombong!” kata Ipul sembari membantunya berdiri. Hari itu kami lalui dengan senang. Persahabatan kami begitu indah untuk dikenang. Dari kejauhan, sebuah pesawat siap untuk terbang. Aku dan teman-temanku berdiri dari trotoar, memandangi pesawat yang terbang sampai pesawat itu menghilang di tengah awan. Kami semua terkagum melihatnya, lalu dalam hati aku bertanya, “Apakah kebersamaan ini akan terulang lagi?” Cerpen Karangan Rizal Blog Mahasiswa sosiologi unsrat, pecinta sastra dan penikmat kopi. Twitter rizalistis Facebook Rizal Rahman Cerpen Kami Pecinta Sepak Bola merupakan cerita pendek karangan Rizal, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Sahabat Hari Ini Esok Dan Selamanya Oleh Mayadasari Waktu seakan cepat berlalu, langkah kaki kini tak lagi sama. Aku selalu bingung dan selalu ingin bertanya pada tuhan. Apa arti dari sebuah persahabtan yang indah dan abadi? Adakah Caution With Your Friend Oleh Yudha Dwi Heryanti Apa yang lebih sakit daripada ditinggalkan seseorang yang paling kau sayang? Tentu saja ada. Ada yang lebih sakit daripada itu. Mencintai seseorang yang begitu dekat, tapi cinta yang selalu Good Bye Misya Oleh Stenisa “pagi begitu indah tapi aku hanya bisa melihat ini untuk 3 bulan saja” ucapku lesu “ayo Misya” ajak papa “iya” ucapku Aku menyusul papaku yang sedang di bawah. “ya Pilihan Oleh Pratiwi Nur Zamzani “Gila banget nih artikel!,” gumam Bram saat ia melihat majalah di sofa studio bersama Billy. “Udah biasa lah kayak begitu. Gosip!,” lanjut Riska tegas. “Sorry gue telat! Tadi, ban Sesal Di Ujung Senja Oleh Aulia Shaffna Ramadhani Kring.. Bel istirahat berbunyi. Aku bergegas menuju sungai kecil di samping sekolah. Sungai itu adalah tempat favoritku saat istirahat ataupun saat-saat aku ingin sendiri. Sandra Nacita, seorang remaja 16 “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" January 10, 2022 Apa hobi yang kamu sukai? Pastinya kamu akan selalu meluangkan waktumu untuk dapat melakukan hobimu. Kalau kamu hobi bermain sepak bola, kamu bisa menceritakannya ke dalam sebuah cerita tentang hobi sepak bola dalam bahasa inggris. Baca Juga Mendeskripsikan Rumah Dalam Bahasa Inggris Ketika kamu menceritakan hobi dalam bahasa inggris, kamu bisa jelaskan alasan kamu menyukai hobi tersebut. Lalu, jelaskan juga seberapa sering kamu melakukan hobi di waktu senggangmu. Contoh Cerita Tentang Hobi Sepak Bola Kamu dapat membaca cerita tentang hobi sepak bola dalam bahasa inggris di bawah ini. English I have many hobbies. However, my favorite hobby is playing soccer. I always take time at least once a week to play soccer with my friends. We usually rent a gym hourly to play soccer. Why do I like to play soccer? First, because I enjoy watching soccer. In the past, I was impressed by the playing ability of Zidane, a Frenchman. Apart from Zidane, I also like Cristiano Ronaldo and Lionel Messi. The second reason is the people around me. My father is also a soccer fan. We often spend time together watching soccer. Besides my father, many of my friends also like to play soccer as much as I do. Third, I like to play sports. Sports are not only healthy but also a way to relieve stress. When I play soccer, I feel euphoric. Especially when I could score a goal with my team against an opponent. I also use the moment of playing soccer to meet up with friends. Including if there is a reunion with school friends since elementary school. Even though I love playing soccer, I have no desire to become a professional soccer player. Making soccer a hobby is quite enjoyable for me. Terjemahan Aku adalah orang yang punya banyak hobi. Namun, hobi yang paling kusukai ialah bermain sepak bola. Aku selalu menyediakan waktu minimal seminggu sekali untuk bermain sepak bola bersama teman. Biasanya, kami menyewa tempat yang dihitung per jam untuk bermain sepak bola. Mengapa aku senang bermain sepak bola? Pertama, karena aku suka menonton sepak bola. Dulu, aku kagum melihat kemampuan bermain Zidane Zidan dari Perancis. Selain Zidane, aku juga suka Christiano Ronaldo dan Lionel Messi. Alasan kedua, faktor orang-orang di sekelilingku. Ayahku juga penyuka sepak bola. Kami sering menyediakan waktu bersama untuk menonton sepak bola. Selain ayahku, banyak teman-temanku yang juga hobi bermain sepak bola sepertiku. Ketiga, aku suka berolahraga. Selain sehat, olahraga juga sarana untuk melepas stress. Ketika bermain sepak bola, aku merasakan euforia. Apalagi ketika aku dan timku berhasil mencetak gol ke gawang lawan. Momen bermain sepak bola juga kumanfaatkan sebagai waktu untuk berkumpul bersama teman-teman. Bahkan ketika reunian teman sekolah sejak SD. Meski aku hobi bermain sepak bola, namun aku tidak ada keinginan untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Menjadikan sepak bola sebagai hobi bagiku sudah cukup membahagiakan. Penutup Itulah satu contoh cerita tentang hobi sepak bola dalam bahasa inggris yang kami tulis. Kamu dapat coba menuliskan contoh cerita tentang hobi yang kamu sukai dalam bahasa inggris juga, ya. kisah perjalanan hidup pemain sepak bola yang telah di tempuh dengan kerja keras bermain sepak bola , walaupun dulunya mereka adalah orang susah tapi mereka mampu untuk bangkit kembali dengan semangat berjuang untuk menempuh kerasnya hidup dengan ke ahlian mereka akhirnya mereka pun dapat mengubah takdir menjadi pemain kelas dunia berikut ini adalah pemain kelas dunia versi ane gan Cekibrooot 1. Lionel Messi Lionel Messi lahir pada tanggal 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina, untuk orang tua Jorge Horacio Messi lahir 1958, seorang pekerja pabrik, dan Celia María Cuccittini, pembersih paruh waktu. keluarga-nya berasal dari pihak ayah dari kota Ancona Italia, di mana nenek moyangnya, Angelo Messi, beremigrasi ke Argentina pada tahun 1883. Ia memiliki dua saudara tua bernama Rodrigo dan Matias serta saudara perempuan bernama Maria Sol.. Pada usia lima, Messi mulai bermain sepak bola untuk Grandoli, sebuah klub lokal dilatih oleh ayahnya 1995, Messi beralih ke Boys Newell's Old yang berbasis di Rosario kotanya rumah. Pada usia 11, ia didiagnosis dengan kekurangan hormon pertumbuhan. Primera División klub River Plate. menunjukkan minat pada kemajuan Messi, tapi tidak punya cukup uang untuk membayar pengobatan, seperti biaya $ 900 per bulan. Carles Rexach, direktur olahraga Barcelona, telah dibuat menyadari bakat sebagai Messi punya kerabat di Lleida, Catalonia, dan Messi dan ayahnya mampu mengatur pengadilan. Barcelona. ditandatangani dia setelah melihat dia bermain,menawarkan untuk membayar medis tagihan jika ia bersedia pindah ke pindah ke Eropa dan dia mulai dalam tim muda klub. Ia memiliki dua saudara sepupu dalam sepak bola; Maxi dan Emanuel Biancucchi. Perjalanan karir Barcelona Messi melakukan debut resmi untuk tim pertama di pertandingan persahabatan melawan Porto pada tanggal 16 November 2003 di 16 tahun dan 145 hari. Kurang dari setahun kemudian, Frank Rijkaard biarkan dia membuat debut liga melawan Espanyol pada tanggal 16 Oktober 2004 pada 17 tahun dan 114 hari, menjadi pemain termuda ketiga yang pernah bermain untuk Barcelona dan klub pemain termuda yang bermain di La Liga merekam rusak oleh tim pasangan Bojan Krkic pada bulan September 2007. Ketika dia mencetak gol pertama seniornya untuk klub melawan Albacete pada 1 Mei 2005, Messi berusia 17 tahun, 10 bulan dan 7 hari tua, menjadi termuda yang pernah mencetak gol dalam pertandingan La Liga untuk Barcelona. sampai Bojan Krkic ketika memecahkan rekor ini, penilaian dari Messi membantu. Messi. kata tentang mantan pelatihnya Frank Rijkaard "Aku tidak akan pernah melupakan fakta bahwa ia meluncurkan karier saya, bahwa dia memiliki keyakinan dalam diriku saat aku baru enam belas tahun atau tujuh belas'' 2. Cristiano Ronaldo Cristiano Ronaldo Kecil Hingga Menjadi Superstar - DULU dia begitu culun, lugu, dan terkesan sederhana. Sebagai anak dari lingkungan orang miskin, naik pesawat pun tak pernah. Bahkan, dia belum pernah meninggalkan daerahnya, Madeira. Itulah Cristiano Ronaldo kecil seperti terungkap dalam buku tulisan Luca Caioli, Ronaldo The Obsession for Perfection. Lalu, Fernao Sousa bagaikan godfather baginya dan memberi jalan perubahan besar dalam hidupnya. Ia menemani Ronaldo ke Lisabon pada 1997 untuk menjalani ujian di klub Sporting Lisbon. Ketika itu usianya baru 12 tahun. Jika bisa memilih, dia memilih ke Benfica. Ini klub pujaan ayah dan saudara laki-lakinya. Tetapi, ibunya selalu memuja Sporting dan dia berharap anaknya akan sehebat Luis Figo. Selain itu, tak mungkin Ronaldo melewatkan kesempatan besar diuji di salah satu klub terbesar Portugal itu. Sporting memiliki akademi sepak bola yang telah melahirkan nama-nama besar, seperti Paolo Futre, Luis Figo, dan Simao. Sporting tertarik kepada Ronaldo. Dia sendiri yakin bisa diterima klub itu karena merasa memiliki bakat yang baik. Dia berpikir bisa membuat klub itu menyukainya. Tetapi, umurnya baru 12 tahun. Dan, ketika dia datang dan terlibat dalam latihan, kegairahan muncul. Sang pelatih, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva, berada di sana mengamati permainan Ronaldo. Mereka sebenarnya tak terlalu tertarik oleh postur Ronaldo yang terkesan ceking. Tapi, begitu melihat aksinya, mereka langsung jatuh cinta. Sang bocah dari Madeira itu begitu lengket membawa bola dan bisa melewati dua atau tiga pemain lawan. Dia juga tak berhenti bergerak, seperti penampil tunggal yang bisa memainkan bola ke mana pun suka. "Saya langsung menatap ke Osvaldo dan berkata, 'Anak ini berbeda. Dia memiliki sesuatu yang istimewa'," kata Cardoso. "Dan, ternyata bukan hanya kami yang berpikir begitu. Pada akhir sesi latihan, semua anak mengerubungi dirinya Ronaldo. Mereka tahu dialah pemain terbaik," tambahnya. Para pelatih terkesan. Mereka ingin melihatnya bermain lagi pada hari berikutnya di Stadion Jose Alvalade. Kali ini, Direktur Akademi Sepak Bola Sporting, Aurelio Pereira, akan datang menyaksikan pertandingan. "Dia sangat berbakat. Dia bisa bermain dengan kedua kakinya. Ia juga sangat cepat. Ketika bermain, bola seolah melekat tubuhnya," puji Pereira. "Tapi, apa yang membuat saya terkesan adalah determinasinya. Kekuatan karakternya terpancar. Dia sangat bersemangat, tak takut, dan tak minder kepada pemain yang lebih tua. Dia punya nilai kepemimpinan yang hanya dimiliki pemain hebat. Ketika berada di ruang ganti, semua anak membicarakan dirinya dan ingin tahu dirinya. Dia memiliki semuanya. Sangat jelas dia lebih baik dari lainnya," puji Pereira lagi. Pada 17 April 1997, Paulo Cardoso dan Osvaldo Silva kemudian menulis rekomendasi yang berbunyi "Pemain yang memiliki bakat istimewa dan teknik luar biasa, terutama pintar mengelak dan membelokkan arah, juga punya gerakan hebat." Artinya, Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro sudah lulus ujian. Dia bisa bermain di Sporting Lisbon, tetapi harus mencapai kesepakatan dengan Nacional da Madeira dulu. Saat itu, Ronaldo memang milik klub Nacional da Madeira. Sementara klub itu telah berutang kepada Sporting sebesar euro sekitar Rp 268,4 juta atas pembelian pemain muda, Franco. Maka, Ronaldo bisa diambil Sporting sebagai pelunasan utang. Harga euro untuk anak usia 12 tahun jelas terlalu berlebihan. Namun, Sporting merasa tak keberatan karena bagian dari investasi, dan Ronaldo adalah investasi besar. Pada 28 Juni 1997, Pereira menyiapkan laporan baru, "Meski ini terkesan absurd untuk membayar anak 12 tahun sebesar itu, bakatnya sebanding dengan harga tersebut. Ini sudah terbukti selama ujian dan disaksikan semua pelatih. Dia akan menjadi investasi besar di masa depan." Transfer Ronaldo ke Sporting berjalan lancar. Nacional da Madeira puas karena utangnya lunas. Sebaliknya, Sporting punya investasi besar. Dan, benar. Pada 2003, Sporting bisa menjual Ronaldo ke Manchester United MU seharga 15 juta euro sekitar Rp 178,9 miliar untuk kurs saat ini. Dia menjadi pemain pertama asal Portugal di klub itu. Ronaldo segera menyatu dan menjadi bintang. Dia pun bisa menggantikan posisi kebintangan David Beckham yang akhirnya pindah ke Real Madrid. Bahkan, publik seolah segera melupakan Beckham karena kebintangan Ronaldo. Bersama MU, dia ikut menghadirkan tiga gelar Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Liga Champions, dan satu Piala Dunia Klub. Sederet gelar yang cukup menghiasi kebesarannya. Anak yang tadinya culun itu telah berubah menjadi superstar yang kemudian dijual ke Real Madrid dengan rekor transfer tertinggi dalam sejarah sepak bola, yakni sebesar 94 juta euro sekitar Rp 1,1 triliun. Nilai yang mengalahkan rekor transfer Zinedine Zidane kala dibeli Madrid dari Juventus. Sambunganya di bawah gan

cerita tentang hobi bermain sepak bola